PINTU GERBANG (1981)

Leave a comment

PINTU GERBANG

 

Sewaktu-waktu mungkin engkau juga berada

di Pintu Gerbang itu

Seperti aku dulu, tak kenal waktu menunggu

sepanjang musim kemarau yang garang

hingga dengan sangat sunyi menyaksikan:

Cinta tak pernah lagi lewat di situ

 

Pada kedua tiangnya ada bekas tanganku

Di tanah, tempat lumut mati

ada bekas telapak kakiku

tanda aku pun tegak lama di sana

nyaris seperti Prometheus disiksa Zeus

dirantai negerinya sendiri

 

1981

HAI WAKTU (1981-1982)

Leave a comment

HAI WAKTU

hai, Waktu

kau hadang aku dengan berlaksa tanda tanya

aku sibuk mencari kunci rahasia jawabannya

hai, Waktu

sepatu apa yang kau pakai hingga aku tak mendengar

langkahmu mengepung dan menjeratku

hai, Waktu

di ujung telunjukmu pertemuan dan perpisahan

dalam genggamanmu

aku menggeliat dan menerjang

hai, Waktu

kau membuat aku jadi tua

di manakah pada petamu pedang ajal ‘kan terayun

memenggal kehadiranku

menghabisi kesementaraanku

seandainya kau tak ada

aku takkan begitu tolol, tersesat beribu kali

aku sudah selesai sebelum pagiku yang pertama

sebelum aku ciptakan epitaph bagi makamku

sebelum terompet senja penghabisan dikumandangkan

hai, Waktu

tukang kunci rahasia perkasa

dalam gerahammu aku bermula dan mengalir

dalam pelukanmu aku menerjang dan menyerah

1981-1982